BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk
melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling
mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh
airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsure pertahanan
kimiawi.
Sistem
pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan
dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri
pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan
dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang
dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk
kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh
untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh
berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup
1.2
Tujuan
1. Agar lebih memahami Sistem kekebalan tubuh/system imun
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu
3. Memenuhi tugas lintas mata pelajaran sekolah
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu
3. Memenuhi tugas lintas mata pelajaran sekolah
1.3
Rumusan dan Pembatasan Masalah
1.3.1
Rumusan
-Apa
yang dimaksud dengan Sistem imun/ sistem kekebalan tubuh?
-Penyakit
apa saja penyakit yang diakibatkan terganggunya sitem imun?
-Apa
saja jenis-jenis antibodi?
1.3.2
Pembatas masalah
-Pengertian
sistem imun
-Penyakit
yang berhubungan dengan system imun
-Jenis-jenis
antibody
BAB II
SISTEM KEKEBALAN TUBUH
2.1
Pengertian
Sistem
kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan
bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan
melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga
memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker
2.2
Fungsi sistem imun
Sistem
imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:
1.
PERTAHANAN
tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel
imun yang bertugas untuk pertahana ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja
dengan baik, maka oranmg akan mudah terkena sakit
2.
KESEIMBANGAN, atau fungsi homeostatik artinya
menjaga keseimbangan dari komponen tubuh.
3.
PERONDAAN,
sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna untuk memantau ke seluruh bagian
tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel peronda tersebut
akan membinasakannya.
2.3
Macam-macam sistem kekebalan tubuh
Sistem
kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan
kekebalan tubuh spesifik.
2.3.1
Sistem kekebalan tubuh non spesifik
Proses
pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama
Proses
pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan tubuh alami. Tubuh
memberikan perlawanan atau penghalang bagi masuknya patogen/antigen. Kulit
menjadi penghalan bagi masuknya patogen karena lapisan luar kulit mengandung
keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat. Air mata
memberikan perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara mencuci dan melarutkan
mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae
mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau lendir digunakan untuk memerangkap
patogen yang masuk ke dalam hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh
paru-paru. Rambut hidung juga memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring
udara dari partikel-partikel berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh
tubuh (air mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim. Lisozim
adalah enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding sel bakteri atau
patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan mati. Bila patogen berhasil
melewati pertahan tahap pertama, maka pertahanan kedua akan aktif.
Proses
pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua
Inflamasi
merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik, dimana jika ada patogen
atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu sel, maka sel yang
rusak itu akan melepaskan signal kimiawi yaitu histamin. Signal kimiawi
berdampak pada dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah
putih jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah akibat
gerak yang dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan kemotaksis). Karena
sifatnya fagosit,sel-sel darah putih ini akan langsung memakan sel-sel asing
tersebut. Peristiwa ini disebut fagositosis karena memakan benda padat, jika
yang dimakan adalah benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit
bekerja membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut dengan
pseudopodianya dan membunuh patogen dengan bantuan lisosom. Pembunuh dengan
bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu lisosom menghasilkan senyawa racun
bagi si patogen atau lisosom menghasilkan enzim lisosomal yang mencerna bagian
tubuh mikroba. Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag yang tidak
berpindah-pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar
macrophage), hati(sel-sel Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–sel
microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan spleen.
Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi parasit-parasit besar. Sel ini
akan menempatkan diri pada dinding luar parasit dan melepaskan enzim penghancur
dari granul-granul sitoplasma yang dimiliki. Selain leukosit, protein
antimikroba juga berperan dalam menghancurkan patogen. Protein antimikroba yang
paling penting dalam darah dan jaringan adalah protein dari sistem komplemen
yang berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta
interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus yang
berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila patogen
berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka patogen tersebut akan
segera berhadapan dengan pertahanan spesifik yang diperantarai oleh limfosit.
2.3.2
Sistem kekebalan tubuh spesifik
PERTAHANAN
SPESIFIK: IMUNITAS DIPERANTARAI ANTIBODI
Untuk
respon imun yang diperantarai antibodi, limfosit B berperan dalam proses ini,
dimana limfosit B akan melalui 2 proses yaitu respon imun primer dan respon
imun sekunder.Jika sel limfosit B bertemu dengan antigen dan cocok, maka
limfosit B membelah secara mitosis dan menghasilkan beberapa sel limfosit B.
Semua Limfosit b segera melepaskan antibodi yang mereka punya dan merangsang
sel Mast untuk menghancurkan antigen atau sel yang sudah terserang antigen
untuk mengeluarkan histamin. 1 sel limfosit B dibiarkan tetap hidup untuk
menyimpan antibodi yang sama sebelum penyerang terjadi. Limfosit B yang tersisa
ini disebut limfosit B memori. Inilah proses respon imun primer. Jika suatu
saat, antigen yang sama menyerang kembali, Limfosit B dengan cepat menghasilkan
lebih banyak sel Limfosit B daripada sebelumnya. Semuanya melepaskan antibodi
dan merangsang sel Mast mengeluarkan histamin untuk membunuh antigen tersebut.
Kemudian, 1 limfosit B dibiarkan hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari
sebelumnya. Hal ini menyebabkan kenapa respon imun sekunder jauh lebih cepat
daripada respon imun primer.
Suatu
saat, jika suatu individu lama tidak terkena antigen yang sama dengan yang
menyerang sebelumnya, maka bisa saja ia akan sakit yang disebabkan oleh antigen
yang sama karena limfosit B yang mengingat antigen tersebut sudah mati.
Limfosit B memori
biasanya
berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali dikenai antigen
spesifik. Jika tidak ada antigen yang sama yang menyerang dalam waktu yang
sangat lama, maka Limfosit b bisa saja mati, dan individu yang seharusnya bisa
resisten terhadap antigen tersebut bisa sakit lagi jika antogen itu menyerang,
maka seluruh proses respon imun harus diulang dari awal.
PERTAHANAN
SPESIFIK:IMUNITAS DIPERANTARAI SEL
Untuk
respon imun yang diperantarai sel, Limfosit yang berperan penting adalah
limfosit T.
Jika
suatu saat ada patogen yang berhasil masuk dalam tubuh kemudian dimakan oleh
suatu sel yang tidak bersalah(biasanya neutrofil), maka patogen itu dicerna dan
materialnya ditempel pada permukaan sel yang tidak bersalah tersebut. Materi
yang tertempel itu disebut antigen. Respon imun akan dimulai jika kebetulan sel
tidak bersalah ini bertemu dengan limfosit T yang sedang berpatroli, yaitu sel
tadi mengeluarkan interleukin 1 sehingga limfosit T terangsang untuk
mencocokkan antibodi dengan antigennya. Permukaan Limfosit T memiliki antibodi
yang hanya cocok pada salah satu antigen saja. Jadi, jika antibodi dan
antigennya cocok, Limfosit T ini, yang disebut Limfosit T pembantu mengetahui
bahwa sel ini sudah terkena antigen dan mempunyai 2 pilihan untuk menghancurkan
sel tersebut dengan patogennya. Pertama, Limfosit T pembantu akan lepas dari
sel yang diserang dan menghasilkan senyawa baru disebut interleukin 2, yang
berfungsi untuk mengaktifkan dan memanggil Limfosit T Sitotoksik. Kemudian,
Limfosit T Sitotoksik akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel yang
terkena penyakit tersebut. Kedua, Limfosit T pembantu bisa saja mengeluarkan
senyawa bernama perforin untuk membocorkan sel tersebut sehingga isinya keluar
dan mati.
2.4
Jenis-jenis Antibodi
Antibodi
adalah protein berbentuk Y dan disebut Immunoglobulin(Ig), hanya dibuat oleh Limfosit
B. Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir lengan huruf Y. Bentuk lengan
ini akan menentukkan beberapa macam IG yang ada, yaitu IgM, IgG, IgA,IgE dan
IgD. Saat respon imun humoral, IgM adalah antibodi yang pertama kali muncul.
Jenis lainya akan muncul beberapa hari kemudian. Limfosit B akan membuat Ig
yang sesuai saat interleukin dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat
antigen menyerang.
Antibodi
juga dpat menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan cara mengikatkan
antibodi pada antigen dan menjauhkan antigen tersebut dari sel yang ingin
dirusak. Proses ini dinamakan neuralisasi. Semua Ig mempunyai kemampuan ini.
Antibodi juga mempersiapkan antigen untuk dimakan oleh makrofag. Antobodi
mengikatkan diri pada antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah
menempel pada makrofag. Proses ini disebut opsonisasi.
IgM
dan IgG memicu sistem komplemen, suatu kelompok protein yang mempunyai
kemampuan unutk memecah membran sel. IgMdan IgG bekerja paling maksimal dalam
sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari peredaran darah dan memasuki cairan
tubuh lainnya. IgA berperan penting untuk menghindarkan infeksi pada permukaan
mukosa. IgA juga berperan dalam resistensi terhadap banyak penyakit. IgA dapat
ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan tubuh bayi.IgD merupakan antibodi
yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi
yang terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari
protozoa dan parasit.
Antibodi
tidak menghancurkan antigen secara langsung, akan tetapi menetralkannya atau
menyebabkan antigen ini menjadi target bagi proses penghancutan oleh mekanisme
opsonosasi, aglutinasi,presipitasi atau fiksasi komplemen. Opsonisasi,
aglutinasi dan presipitasi meningkatkan proses fagositosis dari komplek
antigen-antibodi sementara fiksasi komplemen memicu proses lisis dati protein
komplemen pada bakteri atau virus.
Sistem
imun manusia terdiri daripada organ imun, sel imun dan lain-lain. Organ imun
merujuk kepada sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, nodus limfa, tonsil,
apendiks dan sebagainya. Kebanyakan sel imun terdiri daripada sel T dan sel B.
Sel B akan matang dalam sumsum tulang, apabila sistem darah diserang, ia akan
memproses antibodi untuk menentang virus dan bakteria. Sel T dihasil oleh sumsum
tulang, bertumbuh dan matang di kelenjar timus tetapi ia tidak menghasilkan
antibodi. Tugas utamanya adalah: menentang sel yang dijangkiti virus, bakteria
dan kanker. Apabila sistem imun berada di dalam keadaan normal, tubuh manusia
akan dapat menentang berbagai patogen. Walau bagaimana, jika daya imun berada
dalam paras rendah, peluang menghidapi penyakit menjadi lebih tinggi,
terutamanya bayi, kanak-kanak dan orang tua. Sistem imun bayi masih di dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan. Oleh itu, antibodi badan masih lemah untuk
melawan pelbagai mikroorganisma. Manakala organ sistem imun orang tua telah
uzur dan semakin merosot, jadi daya tahan sistem imun juga menurun.
Sistem
kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak, akan terganggu.Penyebab
gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang tidak diketahui dan telah ada sejak
lahir (primer). Ada juga gangguan kekebalan sekunder karena faktor lain,
misalnya infeksi (AIDS, campak dan lain-lain), gizi buruk, serta penyakit ganas
misalnya kanker, leukemia, obat-obatan misalnya obat yang mengandung hormon
kortikosteroid, obat untuk kanker, dan lain-lain. Sebetulnya, tubuh memiliki
zat yang secara otomatis akan menormalkan sistem imun.Kalau imunnya kurang maka
ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang
mempunyai sifat seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan
sistem imunnya sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun tubuh
dari luar dengan imunomodulator. Imunomodulator adalah zat yang dapat
memodulasi (mengubah atau memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah
normal. Produk imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno
stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno suppressan).
Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain sintetik, produk imunomodulator
kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada tanaman tertentu yang memiliki
efek meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti,
daun ini punya efek meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam
bentuk obat. Yang harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan
suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Fungsinya pun hanya membantu
meningkatkan kekebalan. Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada
gunanya, karena tubuh masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh
itu, kan, sama seperti organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya,
agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu
bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan cukup protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi organ lain.
2.5
Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan
Sistem imun mempunyai
hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut adalah faktor-faktor yang merendahkan
sistem keimunan kita:
1. Cara hidup yang tidak sihat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam
sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang bersenaman
7. Penggunaan antibiotik yang
berlebihan
Apabila
sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat jangkitan. Orang
yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa letih, tidak bersemangat,
sentiasa selesema, jangkitan usus (makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan
muntah dan mual), luka sukar untuk sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu,
sistem imun yang tidak teratur juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel.
2.6
penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun
Berikut
adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan sistem imun:
- Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan ‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap, manakala enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa. - Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi menyerang berbagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang menyebar. - Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon
imun terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi
alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi
tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas
humoral. Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat
seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast,leukosit yang
memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga
saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan
bersin-bersin dan mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh
yang ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau
menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan pada jaringan.
Untuk mempunyai sistem imun yang sempurna untuk menentang
virus dan bakteri, kita perlu mempunyai syarat tertentu seperti berikut:
1. Nutrisi Yang Sempurna
Setiap
hidangan mesti mempunyai berbagai zat yang lengkap, tidak memilih makanan,
tidak berlebihan serta meliputi nutrien asas seperti karbohidrat, protein,
vitamin, mineral, air, fiber, lemak dan sebagainya.
2.
Olah
raga Yang Sesuai
Olah
raga dapat meningkatkan ketahanan asalkanbermasa panjang (15 menitt ke
atas), olah raga ini dapat menyalurkan oksigen yang segar kepada organ dan tisu
dalam badan kita. Olah raga merujuk kepada joging, berenang, berjalan,
berbasikal, melompat, yoga dan sebagainya, yang mana ia dapat menggalakkan
peredaran darah, menguatkan fungsi kardiovaskular dan meningkatkan sistem imun
badan.
3.
Sentiasa
Gembira dan Bijak Menangani Tekanan
Tekanan
psikologi dan kegelisahan dalam tempo yang panjang boleh mengganggu sistem
keimunan badan dan tidak baik untuk kesihatan. Apabila otak berada dalam
keadaan tertekan, ia menghasilkan sejenis hormon kortisol. Jika hormon ini
berlebihan, ia memberi kesan yang negatif dan mengganggu sistem keimunan kita.
4.
Pengambilan
Nutrisi Yang Mencukupi
Kesibukan menyebabkan ramai yang
menjadikan makanan yang telah diproses sebagai pilihan, yang mana mempunyai
kandungan nutrient yang telah hilang. Nutrien dan sistem imun mempunyai hubung
kait. Oleh itu, adalah penting untuk kita mengambilkan nutrien yang
meningkatkan keimunan kita.
•
Protein: Pengambilan protein yang mencukupi dalam pemakanan harian kita amatlah
penting kerana protein adalah nutrien penting yang diperlukan untuk penghasilan
imunoglobulin dan pelbagai antibodi. Ini kerana protein terdiri daripada 22
jenis asid amino yang berlainan, 8 jenis daripadanya ialah keperluan badan
manusia, badan manusia tidak dapat memprosesnya dan harus mengambilnya badan
anda dengan protein yang mencukupi dan berkualiti seperti: daging, ikan, telur
dan kekacang.
•
Vitamin dan mineral: Membekalkan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh badan
seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Zink, Besi, Selenium dan sebagainya.
• Lingzhi:
Lingzhi mengandungi polisakarida, kompaun triterpene, germanium, protein,
unsur selenium dan sebagainya yang dapat membantu menentang kanser dan
melaraskan sistem imun. Lingzhi kaya dengan germanium yang dapat meningkatkan
penyerapan oksigen dalam darah, mempercepatkan metabolisme dan meningkatkan
tahap imun badan manusia. Kompaun Triterpene ialah organik kompaun semula
jadi yang dapat memperbaiki alergi dan keradangan. Polisakarida yang
mengandungi bahan pencegah kanser dapat mempercepatkan pertumbuhan antibodi,
menguatkan sistem imun dan daya tahan badan untuk membantu mencegah
pertumbuhan tumor dan penyakit kanker.
•
Teh Hijau: Teh hijau mempunyai kandungan antioksidan seperti Flavonoid dan
catechin. Oleh itu, ia dapat membantu meningkatkan sistem imun kita. Ahli
sains menemui “theanine” di dalam daun teh yang dapat membantu sel imun badan
menentang bakteria dan virus.
•
Aloe Vera: Tumbuh di kawasan panas dan kering, aloe vera mempunyai ketahanan
terhadap cuaca yang tinggi. Ia boleh menyejukkan badan dan mengeluarkan
toksin, menyembuhkan keradangan dan menentang bakteria serta meningkatkan
daya ketahanan tubuh. Aloe vera mempunyai pelbagai zat aktif seperti asid
amino, unsur mikro, vitamin dan sebagainya, khasnya unsur germanium dan
sebagainya yang terkandung dalam unsur mikro yang dapat membantu badan
mengeluarkan bahan toksin, memulihkan tisu yang luka dan meningkatkan sistem
imun badan dengan cepat.
|
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Keimunan
badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan pemakanan kita. Jika
badan dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi dan sesuai, sistem imun kita
dapat diperkuatkan. Produk berkualiti seperti Phyto Greens, Jus Aloe Vera,
Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat meningkatkan daya ketahanan badan kita.
Kita dikelilingi oleh virus dan bakteria, oleh itu, adalah amat penting untuk
memastikan sistem imun kita berfungsi dengan baik supaya dapat mempertahankan
badan dan melawan dari pelbagai penyakit.
3.2
Saran
Agar
dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka
penulis menyarankan:
-Jaga
pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit
-memperhatikan
setiap makanan yang akan dikonsumsi
-memelihara lingkungan yang
bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
- http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
- http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-antibiotika.html
- http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-imun/
- http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-068114009068114048068114055/
0 komentar
Post a Comment